Saat jiwa masih lugu dan
raga tampak bagaikan anak kecil yang begitu lucu.
Kita bermain, berlari-larian, berlompat-lompatan
hingga tak menyadari bahwa hidup
telah dimangsa oleh sang waktu.
Aku masih ingat,
dulu untuk saling menatap mata saja
kita malu-malu. Tapi lama-lama toh
kita sama-sama berucap kata rindu.
Sungguh tempo cepat berlalu.
Namun sebagaimana dahulu, aku masih tidak malu
untuk bertutur: ya, sekarang aku sedang rindu, kamu!