Pages

Minggu, 02 September 2018

Renjana Tersemai Sejak Dulu

Renjana itu tersemai sejak dulu.
Saat jiwa masih lugu dan 
raga tampak bagaikan anak kecil yang begitu lucu.
Kita bermain, berlari-larian, berlompat-lompatan
hingga tak menyadari bahwa hidup
telah dimangsa oleh sang waktu.

Aku masih ingat,
dulu untuk saling menatap mata saja
kita malu-malu. Tapi lama-lama toh
kita sama-sama berucap kata rindu.

Sungguh tempo cepat berlalu.
Namun sebagaimana dahulu, aku masih tidak malu
untuk bertutur: ya, sekarang aku sedang rindu, kamu!