KARENA SUBUH adalah pergantian. Transisi dari gelap menuju terang. Memulai sekaligus berniat mengakhiri. Didahului pada subuh, diajarkan cara menanam kebaikan membuang kefasikan.
Karena subuh adalah nyaman. Dengan pikiran lowong. Plong-menyegarkan. Ia waktu yang tenang buat mencari wawasan, kemudian merekamnya sebagai bekal untuk hidup pada siang yang bimbang.
Siang adalah kerendahan hati. Belajar berlaku tawaduk walau tinggi sudah ilmu dipunya. Tetap merunduk meski sedang berada di tempat atas. Menghormati tanpa merendahkan. Berempati dengan ketulusan. Berjalan di atas jembatan kesabaran.
Kamis, 25 Agustus 2011
Jumat, 12 Agustus 2011
Apa Mau Dikata
BOLEH DIBILANG AKU tidak bertindak apa-apa bila tak patut disebut terlambat. Sebab dengan mengajukan banyak alasan pun, cukup sulit mengatakan ini sebuah keterlambatan. Karena aku tidak pernah berpindah tempat, apalagi berbuat, tidak ada waktu yang bergerak, jadi akan lebih cocok jika kata yang disematkan adalah pasif. Walau aku tidak akan pernah bangga dengan label tersebut.
Ikhtisar kepasifan muncul akibat situasi faktual yang serba problematis bagiku. Sedangkan bagi beberapa kolega, keadaan ditafsirkan: semakin lama berdiam diri, semakin besar peluang untuk kehilangan. Atau dalam bahasa tragisnya, diambil orang.
Langganan:
Postingan (Atom)