Jumat, 30 Maret 2018
Buru-Buru Pergi, Cepat!
Banyak yang tampak memikat,
tapi cuma satu yang bikin hati terpikat.
Sayang, sepertinya ia hanya akan lewat.
Gawat!
Agaknya satu yang bikin hati terpikat itu
memang harus lewat. Tertambat ia pada elemen
yang lebih hebat.
Maret hampir tamat.
Lupakan niat buat menjabat erat.
Cukuplah berdiam dalam penat
yang berikat pekat.
Biarkan ia menjadi riwayat,
riwayat tentang tekad yang tersekat.
Sebab, kau cuma serupa zat tak kasat,
yang baginya tak bawa manfaat.
Buru-buru pergi, cepat!
Benarkah Pagi Hendak Bersambang?
Menanti penuh debar,
pagi tak kunjung mengirim kabar.
Sementara..
Merapi enggan beranjak,
masih berpijak pada ikrar
yang telah berjejak.
Sebab..
Pagi adalah renjana yang jadi rencana.
Pesona bertabur cinta dan bersamanya
memupuk sebuah makna.
Tapi..
Benarkah pagi hendak bersambang?
Atau ia hanya angan yang perlahan
hilang berterbangan?
Renjana Pagi
Hati yang beku lekas melebur, perlahan bertaut dan berpadu.
Sebab, seperti Merapi yang tak pernah ingkar janji,
kepada sang pagi yang begitu ia cintai, renjana yang suci
ia jaga dengan segenap hati.
Langganan:
Postingan (Atom)