SELAMAT DATANG pagi diakhir Juni. Tahu tidak, kau tiba terlampau cepat, sampai-sampai belum sempat aku tertidur. Tidak juga aku bermalas-malasan di atas kasur, bergumul dengan bantal-guling kemudian bangun untuk menyambutmu seperti pagi biasanya. Menyibakkan tirai, melihat keluar di sela-sela teralis besi berdebu, aku menengok lewat jendela. Ternyata gelap telah jadi terang. Sudah pukul 5.30. Masih tetap terjaga.
Pagi diakhir Juni. Dimulai kesiangan, pukul 12. Untuk beberapa menit ke depan, pun aku belum sepenuhnya memulai. Belum juga beranjak dari amben. Gara-garanya imajiku masih berseliweran, bergelayutan di antara kehidupan nyata dan lamunan. Sepuluh menit.