Seiring waktu yang membawa diriku. Menjalani kisah ini dengannya. Dalam benakku selalu memikirkanmu. Meski diri ini masih bersamanya. Andai kau tahu aku tak pernah mengerti. Begitu mudah untuk menyentuh hatimu. Bodohnya aku berpaling pada dirinya. Maafkanlah aku, melukai dirimu. Dan aku telah membuat, satu kesalahan yang besar. Dimana saat itu aku meninggalkan dirimu. Sungguh aku sangat menyesal, telah memiliki dirinya. Saat aku sadar dia hanya luka bagi diriku. Berakhir sudah anganku bersamamu. Telah kau temukan penerang jalan hidupmu. Lelah hatiku untuk tetap bertahan. Aku kehilanganmu, juga kehilangannya.
*Lagu ini saya buat untuk Second Symphony. Saya lupa pastinya kapan tembang ini jadi. Kalau tidak salah ingat sekitar 2-3 tahun lalu, antara 2007-2008. Ini salah satu ciptaan favorit dari sedikit karya saya. Meski lirik sederhana dengan tema lagu yang klise, tapi ada filosofi dalam dibalik pembuataannya. Dua orang perempuan menginspirasi jalan cerita. Tak perlu saya sebut siapa mereka. Sayang, lagu ini tidak sempat direkam, hanya saya dan mungkin teman-teman di Second Symphony masih mengingat atau menyimpannya di kotak impresi.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
:) Lirik Lagu di atas bagus, maknanya pasti lebih tersirat daripada tersurat, keep writing brother...
BalasHapusmana lagunya??? mau denger...
BalasHapus